
Fauzan Musaad
Penulis: Dadan Hardian
TVRINews, Kota Jayapura
Obor, tungku, lentera, dan kaldron menjadi pelengkap utama dalam setiap penyelenggaraan even olahraga Nasional Indonesia.
Adapun sosok yang menjadikan obor sebagai inspirasi, memiliki arti dan maknanya dalam Peparnas XVI Papua, yakni Fauzan Musaad.
Saat ditemui TVRINews.com beberapa waktu lalu, pemuda itu sedang melukis Doren Wakerkwa, Ketua Harian Panitia Besar (PB) Peparnas XVI Papua.
Di sudut kiri ruangan, terdapat lukisan Presiden RI Joko Widodo memakai topi adat Papua sambil mengacungkan telunjuk tangan kanannya ke atas. Juga ada lukisan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D.Fakhiri.
Jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) 2013 jurusan seni lukis ini juga sempat ikut Bhayangkara Mural Festival Piala Kapolri 30 Oktober 2021 bertema Kritik Polri Mewakili Papua, ia meraih juara II.
Judul lukisan Fauzan Musaad yaitu Menjaga Indonesia. Muralnya mengambil alam Papua terutama objek yang diambil memanah. Salah satu kepala suku yang menjaga tanah Papua.
Dari gambar itu, pemuda Papua ini mengkritik pemerintah bahwa hasil hasil tambang (melukis Freeport) harus lebih dimaksimalkan agar bermanfaat bagi rakyat banyak terutama di Papua. Harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk kemakmuran rakyat.
Di Peparnas XVI, Fauzan terpilih dari belasan seniman Papua yang mengikuti sayembara desain obor, tungku, lentera kaldron Peparnas XVI yang berlaku untuk umum.
Tiga juri, salah satunya Antropolog muda Papua sekaligus kurator Museum Universitas Cenderawasih (Uncen) dan desainer Obor PON XX Papua, Enrico Yori Kondologit memilih Fauzan Musaad sebagai pemenang sayembara.
"Kemungkinan juri melihat filosofi, bentuk, nama bahasa daerah Papua sehingga saya yang dipilih membuat obor Peparnas," ungkap pria kelahiran Fak-fak, 7 Maret 1984.
Obor yang dipilihnya terinspirasi dari menara pengawas perang di daerah pegunungan Papua, salah satunya dari Lembah Baliem, tempat tinggal suku Dani, juga beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini, yakni suku Yali dan Lani.
"Menara pengawas ini menjadi simbol spirit untuk persiapan menghadapi lawan," kata Fauzan.
(bersambung)
Editor: Desi Krida
