
Dua Wanita Sentani Bangga Menjadi Wasit Rugby
Penulis: Fera Belinda
TVRINews, Kabupaten Jayapura
Memimpin pertandingan sekelas event nasional menjadi kebanggaan tersendiri. Demikian diungkapkan Nike Taime dan Merry Yoku, dua dara manis asal Sentani, Kabupaten Jayapura ini.
Kedua gadis ini berlaku sebagai wasit dalam pertandingan rugby PON XX Tahun 2021 sejak laga pembukaan pada Selasa (12/10/2021) hingga finak Kamis (14/10/2021) di venue Rugby AURI Sentani, Kabupaten Jayapura.
Dikutip dari laman resmi PON XX,Nike Taime menuturkan, dirinya senang dan bangga dipilih menjadi wasit dalam pertandingan sekelas PON. Ini merupakan pengalaman pertama baginya. Meski masih grogi dirinya berusaha percaya diri hingga akhirnya mampu memimpin dengan baik.
“Sebelumnya saya pernah bermain rugby. Setiap ada pertandingan di sekolah kami main, dari turnamen yang dibuat di daerah-daerah, lalu terpilih menjadi wasit. Kami ikut pelatihan dan akhirnya bisa memimpin pertandingan sekelas PON ini,”ujarnya.
Setelah PON, Nike berharap venue yang sudah dibangun ini tak ditinggal begitu saja. Ia ingin ke depan akan lebih banyak turnamen yang juga ajang pencarian pemain. Mereka yang sudah terjun sebagai wasit bisa banyak belajar memimpin pertandingan Cabang Olahraga Rugby.
Hal senada juga disampaikan oleh rekannya Merry Yoku. Ia mengaku bangga bisa menjadi pemimpin kejuaraan nasional melalui posisi wasit. Dirinya berharap, ke depannya olahraga rugby lebih dikenal masyarakat Papua melalui peran pengurus provinsi dengan melangsungkan banyak turnamen. Sehingga bisa menghasilkan atlet-atlet rugby dan mereka bisa mendapat kesempatan untuk jam terbang lebih untuk memimpin dan menjadi perwakilan wasit rugby dari Papua dalam turnamen tingkat nasional dan Asia.
“Kami punya harapan, ke depan lebih banyak kejuaraan di daerah, sehingga kami bisa banyak belajar memimpin (pertandingan rugby) ke tingkat nasional (maupun) Asia,” ungkapnya.
Cabor Rugby PON Papua, sedikit berbeda dengan cabor lain. Dari tim juri, scoring hingga wasit hampir dikuasai oleh anak-anak asli Papua.
Editor: Dadan Hardian
Editor: Admin
