Penulis : Bambang Putra Niko
TVRINews, Pesisir Selatan
Kasus gizi buruk atau stunting di Pesisir Selatan, Sumatera Barat cenderung meningkat dan bertahan.
Sekretaris daerah Pesisir Selatan Mawardi Roska menegaskan persoalan angka gizi buruk yang mencapai 25,2 persen di sepanjang 2021 lalu merupakan persoalan serius dan perlu upaya konkrit untuk mengatasinya.
Ke depan pihaknya akan melakukan intervensi dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait agar kasus gizi buruk dapat ditekan dengan cara melakukan pemetaan dan edukasi kepada masyarakat maupun pemberdayaan akan pentingnya pemberian asupan gizi terhadap anak balita.
Selain dipicu faktor kemiskinan dan terbatasnya informasi orang tua dalam memahami persoalan gizi buruk para orang tua juga belum berbuat maksimal dalam memanfaatkan alam sekitar untuk menciptakan sumber protein dan vitamin melalui kehidupan sehari-hari.
Mawardi menjelaskan masyarakat dapat produktif dengan memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah yang ada untuk ditanami sayur dan buah-buahan serta berternak ayam dan itik sebagai sumber protein dan vitamin.
Untuk membantu penanganan persoalan gizi buruk tersebut pemerintah nagari di Pesisir Selatan juga diminta agar lebih memaksimalkan program ketahanan pangan dan hewani yang bersumber dari dana desa sebesar 20 persen.