
Irigasi Lokojange Ditangani, Ratusan Hektare Lahan Segera Diolah
Penulis: Thomy Mirulewan
TVRINews, Sumba Tengah
Sedikitnya 218 hektare lahan tadah hujan di Desa Umbu Paba Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) segera diolah oleh seluruh petani, setelah pemerintah membangun jaringan irigasi permanen di jalur pintu air kanan Embung Lokojange.
Areal sawah tadah hujan yang setiap tahunnya hanya diolah sekali ini, dipastikan pada musim tanam tahun 2023 mendatang dapat diolah minimal dua kali setahun.
"Selama bertahun-tahun kita hanya bisa panen satu kali setahun, itupun kalau curah hujan baik maka hasilnya bagus juga, tetapi kalau tidak bagus maka kadang gagal panen juga. Karena itu kami berterima kasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR yang telah membangun Daerah Irigasi (DI) Lokojange di tahun 2022 ini," kata salah seorang warga Desa Umbu Pabal Selatan Dolfy yang ditemui di Lokasi Embung Lokojange pada Jumat, (28/10/2022).
Menurutnya, Embung Lokojange sejak di renovasi atau diperbaiki pada tahun 2019 lalu, hanya jalur kiri yang dibangun jaringan irigasi yang dapat digunakan petani di dua desa yakni Desa Umbu Pabal dan Desa Elu untuk mengolah sekitar 225 hektare lahan.
"Memang waktu perbaiki itu langsung dipakai oleh petani tetapi bagian Pintu air kiri saja, sedangkan pintu air bagian kanan tidak digunakan," ucap Dolfy.
Untuk itu atas nama petani dan warga masyarakat Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat khususnya di Desa Umbu Pabal Selatan berterima kasih kepada pemerintah Pusat karena telah membantu para petani yang sudah bertahun-tahun berharap dan berdoa agar daerah irigasi Lokojange dapat di bangun.
"Ini sangat luar Biasa, kami sangat bersyukur dan dalam waktu dekat ini kami sudah.mulai mengolah lahan kami yang sudah mulai menjadi hutan dan tempat gembala kerbau," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa 3 Wilayah Sumba, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Dua (BWS NT-2 Kupang, Marten Haning.
Marten Haning mengatakan, sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang ada, kontrak pekerjaan fisik pembangunan jaringan Irigasi Lokojange yang dikerjakan oleh CV. 5 Bintang Waingapu akan selesai pada akhir bulan November 2022 mendatang.
"Fisik pembangunan daerah irigasi Lokojange hingga akhir bulan Oktober ini telah mencapai 95 persen, pembangunan saluran Irigasi sepanjang 4,2 kilometer telah selesai seluruhnya termasuk pemasangan pintu pembagi seluruhnya sudah selesai," ucap Marten.
Dikatakan Proyek yang bersumber dari Dana APBN Murni Tahun Anggaran 2022 senilai Rp7,6 miliar itu akan segera diuji coba dalam Minggu depan ini.
"Nanti sebelum Penyerahan tahap satu (PHO) kita lakukan uji coba dulu untuk memastikan fungsi dari semua fasilitas yang sudah terpasang di lapangan, apakah Baik atau tidak, jika dalam uji coba tersebut terdapat masalah makan akan ditangani langsung oleh Penyedia Jasa (Kontraktor pelaksana)," ujar Marten.
Dijelaskan, untuk daerah irigasi Lokojange dengan luas areal kiri dan kanan mencapai 443 hektare yang melewati tiga Desa satu Kecamatan itu masih terdapat dua kilo meter lebih yang belum terbangun.
"Masih ada 2 kilometer lebih di bagian kanan yang belum terbangun, sehingga kita bisa harapkan dapat dilanjutkan pembangunannya pada tahun-tahun anggaran yang akan datang," tutur Marten.
Editor: Redaktur TVRINews