
Mantan Perdana Menteri Hamadi Jebali (Foto : Reuters)
Penulis: Intan Kusumawardani
TVRINews, Sousse
Polisi Tunisia menangkap mantan Perdana Menteri Hamadi Jebali, yang juga mantan angota senior Partai Ennahda atas dugaan pencucian uang, pada Kamis (23/6) waktu setempat.
Dilansir dari Reuters, keluarga Jebali mengatakan bahwa polisi di Kota Sousse menyita telepon genggam Jebali serta istrinya dan membawanya ke lokasi yang tidak diketahui.
Penangkapan Jebali menimbulkan kekhawatiran oposisi atas catatan hak asasi manusia sejak Presiden Kais Saied merebut kekuasaan eksekutif tahun lalu yang disebut lawannya sebagai kudeta.
Tim pengacara Jebali mengatakan mereka bertemu dengannya di pusat penahanannya untuk penyelidikan kejahatan terorisme.
"Jebali mengatakan kepada kami bahwa dia tidak akan menjawab pertanyaan penyidik dan dia melakukan mogok makan karena masalah ini memiliki motivasi politik dan tidak ada hubungannya dengan pencucian uang", kata pengacara Jebali, Mokhtar Jemai.
Baca Juga: Sri Lanka Bangkrut, PM Ranil: Kami Jatuh ke Titik Terendah
Sebagai informasi, Ennahda adalah partai terbesar di parlemen Tunisia, sebelum Presiden Kais Saied membubarkan partai tersebut dan merebut kekuasaan eksekutif tahun lalu.
Saied mengatakan langkah itu bersifat sementara dan diperlukan untuk menyelamatkan Tunisia dari apa yang dia lihat sebagai elit yang korup dan mementingkan diri sendiri.
Baca Juga: Gempa 6,1 SR Afghanistan, Korban Capai 1.000 orang
Keluarga Jebali meminta masyarakat sipil dan organisasi hak asasi manusia untuk melawan tindakan represif ini.
"Presiden secara pribadi bertanggung jawab atas kesejahteraan fisik dan psikologis Jebali," tulis salah satu keluarganya di Facebook.
Editor: Redaktur TVRINews