
Bupati Sambas Launching Aplikasi Simonika sebagai Gudang Informasi Ketenagakerjaan
Penulis : Darius Tarigan
TVRINews, Sambas
Adanya ketimpangan antara jumlah penduduk dan ketersediaan lapangan pekerjaan di Kabupaten Sambas pengaruh dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakatnya belakangan ini.
Merujuk kepada data statistik daerah ini pada tahun terakhir menunjukkan bahwa lama waktu sekolah masyarakat Kabupaten Sambas rata-rata hanya 6.8 tahun. Artinya, kebanyakan belum sampai kelas 1 SMP. Ini adalah salah satu indikator dalam mengukur peluang mendapatkan pekerjaan, serta kemampuan menciptakan lapangan kerja.
Untuk itu Bupati Sambas, Satono membentuk satu Sistem Informasi Monitoring Tenaga Kerja di Kabupaten Sambas.
Saat launching Sistem Informasi Monitoring Tenaga Kerja (Simonika), Bupati menegaskan agar sistem ini selalu diperbaharui sesuai kemajuan teknologi. Dari namanya, aplikasi besutan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sambas ini diibaratkan gadis cantik yang harus didandani setiap hari agar selalu tampil cantik.
"Saya minta Simonika ini harus didandani setiap pagi. Supaya selalu cantik dan mempesona. Jangan sampai dibiarkan keriput hingga tidak dilirik orang lagi. Sesuai namanya, aplikasi ini ibarat gadis cantik yang harus selalu dibedaki," katanya (14/7/2021).
"Bagaimana kita membuka lapangan kerja seluas-luasnya, hingga anak-anak kita, masyarakat yang nganggur bisa bekerja.Ini tanggung jawab berat Pak Kadisnaker. Tidak hanya sebatas launching, jadi kita pantau bagaimana informasi ketenagakerjaan," sambungnya.
Satono berharap, launching aplikasi Simonika bisa jadi inovasi dan langkah maju Disnakertrans dalam memberikan pelayanan ketenagakerjaan di Kabupaten Sambas.
Dia minta semua OPD membuat inovasi mencontoh apa yang dilakukan Disnakertrans, agar pelayanan kepada masyarakat lebih efektif dan efisien.
Editor: Dadan Hardian
Editor: Admin