
Lomba Balap Sampan di Sumbawa Kampanye Lestarikan Laut
Penulis: Jasman
TVRINews, Sumbawa
Ada yang unik saat masyarakat pesisir Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menjalin silaturahmi antarnelayan, pada Minggu pagi (12/9/2021).
Salah satu cara yang dilakukan, yakni dengan lomba balap sampan yang digelar di Dusun Prajak, Desa Batu Bangka, Kecamatan Moyo Hilir.
Sejumlah hadiah hiburan dan piala bergilir yang disiapkan pihak panitia, diperuntukan lomba adu kecepatan dan keahlian mengemudikan sampan bermesin ini. Rencananya perhelatan digelar selama tiga hari hingga Selasa (14/9/2021).
Ada beberapa lomba yang dihelat, di antaranya, kelas sampan bangka, A 5,5 meter dengan spek mesin Bebas. Kemudian kelas sampan bangka B 5 meter sampan katir 1, mesin tunggal dengan spek mesin 15 sampai 22 PK dan kelas Sampan bangka ukuran minimal 7 meter, mesin 5 sampai 7 PK.
Ketua Panitia Lomba Faturahman mengatakan, Festival Balap Sampan di Desa Ekowisata Bahari Dusun Prajak ini sengaja dilaksanakan dengan tujuan menjalin silaturahmi antarnelayan di pesisir pulau, di Kabupaten Sumbawa.
"Kegiatan ini secara rutin digelar dengan tujuan bagaimana kita menjalin silaturahmi antara warga pesisir di Kawasan Teluk Saleh," kata Faturahman.
Menurutnya, selain sebagai ajang keakraban nelayan, lomba sampan ini sebagai bentuk media kampanye mencintai dan melestarikan keindahan laut. Tujuannya mensosialisasikan zona Pulau Liang dan Pulau Ngali sebagai zona merah penangkapan ikan secara ilegal atau ilegal fishing.
"Dua wilayah ini sangat penting kita awasi, stop tangkap ikan di lokasi zona merah ini dengan cara ilegal seperti bom ikan. Mari kita menjaga laut kita untuk anak cucu kita," tegasnya.
Sekali dayung dua pulau terlewati
Selain sebagai sarana hiburan masyarakat, budaya tahunan ini juga sekaligus memperkenalkan kepada wisatawan asing maupun lokal, sebagai paket wisata yang ada di Dusun Prajak.
Wisatawan juga bisa menikmati aneka kuliner dengan sensasi makan siang di tengah laut, yang disiapkan di resto apung yang ada di Dusun Prajak.
"Banyak potensi di dusun kami salah satunya ada tujuh kelompok Keramba Jaring Apung atau KJA kerapu dan KJA lobster yang dikelola oleh tujuh kelompok pengelolah wisata," tambah Faturahman.
Sementara itu, Kepala Desa Batu Bangka, A. Wahab, menambahkan, festival seperti ini sudah diagendakan melalui peraturan desa sejak tahun 2017 dan dilaksanakan setiap tahun. Namun karena pandemi Covid-19, gelaran tersebut sempat terhenti. kini festival lomba sampan kembali diadakan dengan aturan protokol kesehatan ketat.
"Karena adanya pandemi Covid-19, beberapa kali kegiatannya tidak kami laksanakan, namun karena sudah ada kelonggaran, saat ini bisa kita gelar dengan membatasi peserta dan dengan protokol kesehatan yang ketat," tutup Wahab.
Editor: Dadan Hardian
Editor: Admin