
Sekjen PSSI Yunus Nusi dan Exco PSSI Sonhadji
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pasang badan atas desakan mundur Ketua Umumnya Mochamad Iriawan yang dituangkan dalam 42 ribu tanda tangan masyarakat yang menyatakan sudah tidak percaya lagi.
Sonhadji, salah satu Exco PSSI, menilai mundur dari jabatan dalam sebuah peristiwa bukan tindakan yang pas. Pasalnya, dalam menyelesaikan masalah dibutuhkan kondisi, pemikiran, dan berbagai hal lainnya.
"Kalau saya katakan sebagai Exco PSSI, kalau kondisi (tragedi) butuh pemikiran, butuh macam-macam, kemudian ketua mundur ga jantan. Tadi saya bilang ke kawan saya, Ketum itu kalau anda mundur gak jantan," kata Sonhadji di Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Terkait tanggung jawab, ia menjelaskan setelah insiden terjadi, pria yang kerap kali disapa Iwan Bule ini langsung terbang ke Malang dengan segala tindakan dan keputusannya.
"Beliau selama 8 hari di Malang menghadapi, mengatur, dan sebagainya menurunkan tim investigasi dan segala macam mendatangi rumah korban dan lain-lain," ujar Sonhadji.
Dalam kesempatan berbeda, Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan kondisi mantan Kapolda Jawa Barat tersebut saat ini. Menurutnya Iriawan mengalami trauma, karena mendapat desakan dari dunia maya. Padahal sudah berkoban banyak untuk menyelesaikan persoalaan ini.
"Beliau dalam keadaan seperti ini sebagai Ketum Federasi, lalu beliau di sana selama 8 hari berhadapan dengan para korban dan keluarganya. Anda lihat sendiri gimana dia malah dibully, dihabisi di media. Pasti sebagai seorang manusia, ada (rasa) tidak enaknya sama beliau. Jadi terkadang beliau berpikirnya ke sana" tutur Yunus.
Editor: Redaktur TVRINews