
Kontingen Indonesia Sasar Target Perbaikan Peringkat dari Olimpiade 2016
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 Rosan P Roeslani mengatakan rombongan besar yang berangkat ke Jepang dipastikan dalam keadaan sehat dan negatif Covid-19. NOC Indonesia bersama CdM telah meningkatkan uji dengan swab PCR test selama tujuh hari. Sebab hasil uji di hari ke-4 dan 30 jam sebelum keberangkatan wajib diserahkan ke pemerintah Jepang sebagai syarat wajib.
“Persiapan kami sudah lama karena Olimpiade Tokyo ini sudah mundur setahun. Namun, karena Olimpiade ini diadakan dalam situasi yang berbeda maka protokol kesehatan harus benar-benar kami jalankan,” kata Rosan dalam keterangan resmi yang diterima oleh TVRINews.com, Minggu (18/7/2021).
Kontingen Indonesia yang berangkat ke Jepang pada Sabtu (17/7/2021) malam berjumlah 30 personil, terdiri dari 13 atlet dari lima cabor, yaitu panahan (4 atlet), angkat besi (4), menembak (1), renang (2) dan surfing (1+1), 11 pelatih, 4 supporting team, CdM dan Presiden NOC Indonesia. Mereka berangkat dengan menggunakan pesawat komersial JAL726 dan akan mendarat di Bandara International Narita pada 07.25 waktu Jepang.
Terkait target, Rosan percaya atlet-atlet Indonesia akan berjuang maksimal demi mengharumkan nama Merah Putih di seluruh kancah dunia. Apalagi, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga memasang target perbaikan peringkat dari Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Saat itu, Indonesia berada di peringkat 46 dalam perolehan mendali.
“Kita memiliki banyak potensi (medali). Insya Allah, Indonesia bisa meraih peringkat yang jauh lebih baik,” ujar Rosan.
Sementara, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari meminta dukungan masyarakat Indonesia untuk semua atlet yang akan berpartisipasi di pesta olahraga paling bergengsi di dunia. Terlebih, tantangan yang dihadapi Kontingen Indonesia di extraordinary Olimpiade kali ini tidak mudah.
“Kami meminta dukungan seluruh masyarakat Indonesia, suport dan doa sangat berarti karena Olimpiade kali ini digelar dalam situasi pandemi Covid-19. Meski begitu, peluang atlet-atlet Indonesia meraih prestasi terbaik sangat terbuka karena segala sesuatu bisa terjadi,” ujar Okto.
Meski begitu, Okto percaya TOCOG dan pemerintah Jepang bakal berusaha keras agar Olimpiade Tokyo ini dapat berjalan dengan lancar. Salah satunya, adalah aturan karatina tiga hari yang juga akan dijalani Kontingen Indonesia.
“Olimpiade Tokyo digelar dalam uncertainty situation. Meski diadakan dengan konsep bubble, tetapi kami tetap mewanti-wanti agar atlet dan seluruh official tetap mengetatkan protokol kesehatan karena kita harus hati-hati dengan situasi di sana,” tambah Okto.
Setelah rombongan ini, kloter selanjutnya adalah cabor rowing dan lifter Deni bersama Coach Lukman yang berangkat bersama Tim Head Quarters yang dikawal tiga Komite Eksekutif Indra Gamulya, Rafiq Hakim Radinal serta Arlan Perkasa Kusuma pada 20 Juli. Sementara, cabor atletik didampingi Sekjen NOC Indonesia berangkat di kloter terakhir pada 24 Juli.
Editor: Dadan Hardian
Editor: Admin