
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin
Penulis: Ahmad Richad
TVRINews, Jakarta
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mempertanyakan keseriusan Kementerian Pertanian dalam upaya penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi IV DPR, Sudin, saat menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo pada hari ini, Senin, 13 Juni 2022.
Dalam raker itu, Sudin, mempertanyakan keinginan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization of the United Nation/FAO) yang disebut akan mengirim bantuan 10.000 vaksin PMK ke Indonesia.
Sudin menanyakan kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nasrullah, mengapa hingga saat ini belum ada nota kesepahaman (MoU) terkait kesepatakan tersebut.
Sebelumnya Nasrullah menyebutkan bahwa 10.000 dosis vaksin PMK bantuan itu akan diambil dari Vietnam. Dirinya juga telah bertemu dengan perwakilan FAO di Indonesia pada Jumat (10/6) lalu.
“Jumat itu mereka (FAO) bilang baru nanti akan saya bantu. Baru mau membantu, ini digarisbawahi. Saya juga nggak mau Anda mengada-ada, dan Anda ternyata dibohongi. Mereka baru bilang akan membantu Negara Republik Indonesia, belum ada MoU, belum ada persetujuan,” kata Sudin kepada Nasrullah, dalam rapat di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Lebih lanjut politikus PDI-Perjuangan itu menanyakan jika seandainya bantuan itu benar ada, bagaimana proses penyimpanan dan pendistribusiannya ke masyarakat.
"Bagaimana proses penyimpanan dan pendistribusiannya, perlu peralatan khususkah? Temperatur kedinginannya berapa? Itu bagaimana," tanya Sudin ke Nasrullah.
"Kami punya penyimpanan Pak Ketua di Bogor, pendistribusiannya nanti menggunakan mobil yang ada pendinginnya suhu 0 drajat celcius," jawab Nasrullah.
"Setau saya kalau pakai cool box itu suhunya gak mencapai 0 drajat celcius. Kalau mau pakai kulkas di dalam mobil itu," ucap Sudin.
Proses penyimpanan dan pendistribusian ini penting kata Sudin, karena jangan sampai negara sudah keluar uang tapi vaksinnya tidak bisa digunakan lantaran tempat penyimpanannya tidak sesuai.
Setelah itu, Sudin menanyakan janji Kementan yang akan mendatangkan 3 juta vaksin PMK pada hari Rabu (15/6) mendatang. Namun, sampai saat ini vaksin yang datang baru mencapai 800.000 dosis.
"Dalam hal ini, semua (keterlambatan vaksin) itu salah Sekjen! Sekjen itu leader loh! Sekjen adalah leader paling depan untuk semua permasalahan!," kata Sudin dengan nada tinggi sambil memukul-mukul meja.
Editor: Redaktur TVRINews