
51 Jemaah Haji Sakit Direncanakan Tanazul
Penulis : Ridha Gemelli Sitompul
TVRINews, Mekah
51 jemaah haji Indonesia direncanakan mengikuti tanazul. Kondisi medis jemaah menjadi pertimbangan utama penentuan jemaah yang akan ditanazulkan.
"Kita lihat skala urgensinya untuk jemaah yang akan ditanazulkan" kata Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, yang dikutip TVRINews di akun resmi SehatNegeriku Kemkes, Senin (11/7/2022).
dr. Budi juga menjelaskan, jadwal kepulangan jemaah tanazul akan mengikuti penerbangan kloter jemaah haji gelombang 1. Dan, proses terus berlanjut sampai semua jemaah laik tanazul dipulangkan ke tanah air.
Namun, tak menutup kemungkinan jemaah dipulangkan terlebih dahulu dari kloternya, atau bahkan dipulangkan lebih lambat dari kloternya.
Adapun, 51 jemaah yang direncanakan mengikuti tanazul merupakan jemaah haji yang saat ini sedang mendapatkan perawatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah, Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), dan jemaah sakit yang berada di kloter.
"Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana-mana yang nanti akan ditanazulkan." ujar dr. Budi.
Tanazul pun diprioritaskan bagi jemaah haji yang transportable, yakni pada saat tanazul tidak memperberat kondisi fisik, tidak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji.
Selama perjalanan, jemaah akan disertai dengan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan seperti oksigen, strecher, dan sebagainya. Jemaah juga akan didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter.
Sesampainya di tanah air, yang bersangkutan akan diperiksakan kesehatannya di fasilitas kesehatan sebelum dikembalikan ke daerah asalnya.
"Mudah mudahan proses kepulangan jemaah nanti berjalan lancar. Jemaah haji sakit bisa segera melanjutkan pengobatannya di Indonesia" tutur dr. Budi.
Editor: Redaktur TVRINews