Reporter: Naufal Lanten
TVRINews, Jakarta
Serangkaian kegiatan ibadah Tri Hari Suci mulai dari Kamis Putih, Jumat Agung hingga perayaan Paskah di hari minggu berjalan dengan aman, lancar dan kondusif. Wakil Ketua Dewan Paroki Gereja Santo Andreas, Charles Tampubolon mengungkapkan bahwa pelaksaan serangkaian ibadah dapat berjalan dengan baik sehingga para jemaat pun dapat beribadah dengan khidmat. “Ya semua berjalan baik, aman, kita juga merasa temang. Apalagi dengan kunjungan Pak Kapolda kemarin ke sini, hari Jumat. Kami juga merasa lebih tenang dan semua berjalan baik, lancar sekali,” kata Charles kepada wartawan, Minggu, (4/4/2021).
Lebih jauh ia mengatakan bahwa prosesi ibadah pada Hari Raya Paskah ini dibagi menjadi dua, yakni pukul 08.00 WIB dan 16.30 WIB. Pembagian tersebut lantaran perayaan besar. Selain itu, para jemaah yang hadir juga sebelumnya diwajibkan untuk mendaftar secara online hingga mendapatkan barcode agar dapat masuk. “Kita melalui barcode, jadi melalui web belarasa. Terus mereka daftar lalu bisa masuk dan disini ada barcodenya,” kata dia.
Kendati demikian, terdapat banyaak jemaat yang tidak mendapatkan barcode tidak dapat mengikuti perayaan secara langsung, mengingat pihak gereja memberlakukan pembatasan jumlah jemaat sebanyak 250 orang dari total kapasitas 1.300 orang. “Dan hari raya besar bisa sampai 4000 karena ada tenda. Sekarang 250 berarti limit sekali terdaftarnya,” terang Charles.
Adapun untuk keamanan, sambung Charles, pihak gereja tidak melakukan penanganan khusus dengan hanya melibatkan satpam dan pos pol setempat. “Ada juga dari marinir yang memang satu dua orang datang untuk lihat-lihat. Tidak ada pengamanan khusus,” katanya.
Charles juga menambahkan bahwa perayaan Paskah di masa pandemi dirasa ada yang kurang. Hal itu karena tidak semua jamaah dapat dapat secara langsung datang ke gereja untuk melaksanakan ibadah. “Tapi kita harus tetap syukuri di tengah pandemi ini kita masih bisa minimal hadir bisa hadir syukuri perayaan,” imbuh Charles.
Sementara itu, salah satu jemaat Gereja Santo Andreas, Eko wardoyo (34) mengatakan bahwa dirinya tidak merasa takut dan khawatir untuk beribadah. Kendati demikian, ia mengaku terap waspada dan percaya pada kepolisian dan pihak terkait dapat melakukan pengamanan secara maksimal. “Kita juga percaya bahwa rekan-rekan dari tim keamanan Kepolisian maksimal beri effort jalankan tugas berikan keamanan. Karena kita umat lihat teman-teman semua maksimal dari pihak Polisi dan keamanan jadi kita rasa aman merasa pede jalani ibadah,” kata Eko.
Editor: Eggi Paksha