Penulis:Ridwan
TVRINews, Mataram
Dnas Pendidikan Kota Mataram sebelumnya mewacanakan pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas setelah Kota Mataram dinyatakan oleh pemerintah pusat masuk pada zona pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 Covid-19. Ini menjadi harapan warga di Kota Mataram agar proses belajar mengajar dapat kembali normal dengan PTM terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Lalu Fatwir Uzali mengatakan jika pihaknya telah melakukan komunikasi untuk mendapatkan izin bisa dilaksanakannya PTM terbatas namun berdasarkan hasil evaluasi sementara di beberapa sekolah dinilai belum maksimal mempersiapkan infrastruktur pencegahan Covid-19.
Untuk itu Fatwir berharap pihak sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan maupun yayasan di bawah naunga Kementerian Agama untuk sementara tidak membuka sekolah dengan PTM terbatas sambil mempersiapkan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan pencegahan Covid-19 di sekolah.
"Kepala sekolah dan yayasan yang ada di wilayah Kota Mataram untuk jangan dulu ada membuka sekolah dengan PTM terbatas. Kita masih menunggu dulu beberapa hal yang harus dipertimbangkan, tapi silakan mempersiapkan hal-hal yang berhubungan pencegahan di sekolah seperti apa misalkan dengan penyemprotan disinfektan, menyediakan air bersih, menyediakan cuci tangan dan lain sebagainya," ungkapnya.
Fatwir berharap imbauan tersebut dapat di pahami oleh pihak sekolah dan para wali murid sebagai bagian ikhtiar pemerintah guna mencegah paparan Covid 19 khususnya di lingkungan sekolah.
"Hal yang berhubungan dengan infrastruktur untuk pencegahan itu mohon disiapkan oleh bapak ibu kepala sekolah baik sekolah negeri maupun swasta dan juga sekolah sekolah di naungan Kemenag. Kita berharap ini adalah salah satu upaya kita menekan bagaimana nanti setelah PTM ini kita laksanakan tidak ada lagi masalah," tuturnya.
Walikota Mataram Mohan Roliskana menilai PTM terbatas menjadi harapan tidak hanya para wali murid namun juga pihak sekolah mengingat pembelajaran daring belum sepenuhnya dikuasai oleh masyarakat, karena menjadi model pembelajaran baru yang perlu adanya adaptasi. Namun d isisi lain persoalan kesehatan juga perlu menjadi pertimbangan untuk pelaksanaan PTM terbatas
Mohan Roliskana menilai jika perlu adanya evaluasi menyeluruh untuk pelaksanaan PTM terbatas baik terhadap kesiapan sekolah hingga skenario pelaksanaan PTM terbatas.
"Ini harus pertimbangan yang matang pelaksanaan PTM itu harus benar-benar dengan prokes yang ketat tidak hanya kepada murid namun juga tenaga pendidiknya termasuk skenario PTM terbatasnya," ujarnya.
Dengan menurunnya level PPKM di Kota Mataram bukan serta merta menjadi pertimbangan untuk pelaksanaan PTM terbatas. Banyak hal yang menjadi pertimbangan pemerintah Kota Mataram agar angka Covid-19 dapat ditekan. Untuk itu wacana PTM terbatas masih ditunda oleh Pemerintah Kota Mataram hingga instrumen pendukung sarana dan prasarana serta skenario PTM terbatas maksimal dilaksanakan.
Editor: Dadan Hardian