Penulis : Nyongky Malelak
TVRINews, Flores Timur
Polres Flores Timur menerima laporan polisi yang disampaikan
Solidaritas Persatuan Wartawan Lewotana (PEWARTA) Flores Timur terhadap dua akun facebook, Poullzend Polseno Niron dan Icad yang diduga melecehkan profesi wartawan.
Wakapolres Flores Timur, Komisaris Polisi Jance Seran mengatakan bahwa laporan tersebut akan ditindaklanjuti.
"Hari ini teman-teman wartawan datang untuk melaporkan dugaan pencemaran nama baik, baik itu secara pribadi maupun secara profesi resmi diterima oleh Polres Flores Timur sesuai dengan perintah Kapolres Flores Timur dan akan ditindaklanjuti oleh Satuan Reskim Polres Flores Timur. Kemudian perkembangan dari penanganan ini akan disampaikan kemudian," tegasnya, Selasa (22/2) di Mapolres Flotim.
Koordinator Solidaritas PEWARTA Flores Timur, Patman Werang mengatakan langkah ini merupakan solidaritas para wartawan Flores Timur yang merasa seprofesi dan oknum wartawan dilecehkan.
"PEWARTA Flotim menyerahkan laporan dugaan pencemaran nama baik seprofesi juga kepada oknum wartawan yang selama ini bertugas di Flores Timur. Pewarta tidak melihat dia dari mana lembaganya tetapi solidaritas sesama wartawan ketika melihat profesi wartawan di Kabupaten Flores Timur cenderung menjadi objek penderita oleh netizen," terangnya.
Kontributor Berita TVRI itu lebih jauh berharap, berkas dan laporan itu akan terus berproses sesuai aturan hukum berlaku.
"Tetapi kita juga mau supaya ada ruang edukasi bagi segenap masyarakat di Lewotana Lamaholot ini untuk bijak menggunakan media sosial sebagai sarana informasi," tandas Patman.
Sebelumnya, sebuah komentar di laman Facebook Suara Flotim dari Poullzend Polseno Niron yang dibagikan ulang oleh akun Venty da Costa. Beberapa cuitan di medsos tersebut diduga menyentil berita yang sempat ditulis oleh wartawan Pos Kupang Amar Ola Keda.
"Sekelas Pos Kupang bisa menulis berita kadal bunglon seperti ini ???, wartawan bahasanya gadungan, mohon lebih berhati-hati dalam mengekspos berita enak dari wartawan tuu, tajam pena abal-abal kadang bisa mengiris secara liar," begitu beberapa petikan komentar yang direkam oleh media Ekora NTT.
Tak berhenti di situ, selang sehari kemudian akun Icard menulis di laman medsos facebook grup Suara Flotim yang diduga melecehkan profesi wartawan.
“Wartawan lapar menggadai idealisme jurnalistik untuk politik," bunyi tulisan tersebut di laman fecebook, Sabtu, 19 Februari 2022, pukul 15: 11 WITA.