Penulis: Edwar Ruspendi
TVRINews, Majalengka
Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di kawasan Alun-alun kota Majalengka mulai bernafas lega. Pasalnya, perjuangan untuk mendapatkan kembali lapak di lokasi yang baru membutuhkan perjuangan, dari mulai demo hingga audien ke DPRD Majalengka sebanyak tiga kali.
Pemerintah Kabupaten Majalengka saat ini merelokasi para PKL ke tempat yang baru dan refresentatif di kawasan Taman Bagja Raharja eks lahan Mapolres lama. Sebanyak 44 gerai kuliner disediakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk para PKL dari sekitar 200 pedagang yang biasa mangkal di kawasan alun-alun tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Majalengka, Aeron Randi menjelaskan dampak dari pembangunan jelas ada, dan tidak memungkiri pasti ada yang kena imbasnya.
Namun dengan kemajuan itu kita mengharapkan masyarakat tumbuh dinamis. Aktivitas ekonomi harus tumbuh di area keramaian.
“Kami akan terus mengatur dan memfasilitasi mereka sehingga bisa berjalan teratur,” kata Aeron saat dhubungi Jumat (7/1/2022).
Menurutnya, ini suatu pekerjaan dengan OPD terkait. Dan lapak yang saat ini dibangun untuk sementara diperuntukan bagi para PKL yang telah lama berjualan di kawasan alun. Sisanya, tambah Aeron akan diatur di spot lain, dirumuskan kembali, dan dirancang lagi, bisa di tempatkan di belakang kawasan DPRD.
“Intinya dengan berdagang dimana pun berada terciptanya kondusifitas dan tidak mengganggu keteriban lain, dan kami pun tidak bertindak otoriter dalam pelaksanaannya,” beber Aeron.
Pengurus Asosiasi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Kaki Lima (ASPEKLIMA) Kabupaten Majalengka, Dadang Behonk mengaku dengan dibangunnya gerai kuliner berharap pertumbuhan eknomi di Majalengka semakin meningkat.
“Semoga bermanfaat dan memberi kontribusi yang positif untuk pemulihan dan penguatan ekonomi masyarakat,” kata Dadang
Dengan harapan pengelolaan yang benar agar mereka yang direlokasi bisa eksis berjualan. Pihaknya meminta, pemkab Majalengka perlu usaha-usaha lain untuk menopang dan memperluas manfaat. Di contohkannya, diadakannya Car Free Day (CFD) setiap hari Sabtu dan Minggu, fasilitas wifi gratis dan yang lainnya.
Dan yang terpenting adanya sinergi dalam setiap kebijakan penataan dan pemberdayaan PKL dengan ASPEKLIMA sebagai organisasi PKL.