
Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang, Minggu sore (2/1/2022).
Penulis: Basri A
TVRINews, Lumajang
Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang, Minggu sore (2/1/2022).
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, sejumlah pihak akhirnya bersiaga di sepanjang aliran lahar dingin Gunung Semeru.
Saat banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang daerah aliran Sungai Leprak, Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, air hujan bercampur material vulkanik Gunung Semeru berupa batu dan pasir mengalir deras dari hulu ke hilir.
Banjir lahar dingin juga menyebabkan kepulan asap membumbung tinggi setelah bercampur dengan sisa Awan Panas Guguran akibat erupsi 4 Desember 2021.
Banjir lahar dingin tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi di kawasan puncak Gunung Semeru. Berdasarkan pengamatan petugas Pos Pantau Gunung Semeru, getaran banjir itu menyebabkan pergerakan seismograf mencapai amplitudo 37 milimeter selama satu jam.
Sementara itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah petugas dan relawan bersiaga di sepanjang aliran lahar.
Petugas juga melakukan evakuasi terhadap pekerja proyek pembangunan Jembatan Perak.
Salah seorang relawan M Ali Su’ud mengungkapkan, para relawan di Sumber Wuluh memantau langsung dari sumber di Gunung Semeru.
"Jadi masih ada peningkatan. Jadi kepada warga agar selalu waspada karena hujan masih akan terus berlangsung Dikhawatirkan lahar dingin masih terus terjadi,” ungkapnya.
Informasi yang didapat di lokasi kejadian menyebutkan, banjir lahar dingin Gunung Semeru ini menerjang dua desa yang ada di dua kecamatan, yakni Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro dan Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian.
Hingga saat ini, petugas dari BPBD Kabupaten Lumajang masih melakukan asesmen terkait dampak dari adanya banjir lahar dingin Gunung Semeru ini.
Editor: Abdullah Fikri