
Polri Imbau Keluarga Korban Sriwijaya Air Bawa Data Antemortem saat ke RS Kramat Jati
Penulis: Ahmad Richad
TVRINEWS.com, Jakarta
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengimbauan seluruh keluarga korban dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Diharapkannya, datang ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, dengan membawa data antemortem.
"Kami harapkan keluarga penumpang pesawat terdekat untuk bisa segera ke pos antemortem di RS Polri Kramat Jati," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (9/1/2021)
Yusri menyebut pihaknya membutuhkan keterangan dari keluarga penumpang. Keterangan yang diperlukan seperti ciri-ciri keluarganya yang ikut menumpang di pesawat tersebut.
"Kami harap keluarga terdekat agar bisa datang langsung ke RS Kramat Jati di posko antemortem dengan membawa rekam jejak penyakit atau ciri-ciri yang bisa menjadi bahan identifikasi tim DVI mengidentifikasi korban termasuk DNA keluarga sedarah," beber Yusri.
Tujuannya agar pihak kepolisian dapat mengidentifikasi korban jika sudah ada yang ditemukan. Lalu apa saja yang harus dibawa saat akan datang ke posko antemortem?
Pertama, untuk data primer keluarga terkait bisa membawa sampel gigi korban, disarankan untuk memberikan informasi mengenai dokter gigi yang rutin dikunjungi korban untuk memeriksa gigi beserta alamat lengkap tempat praktik sang dokter.
Kedua, sidik jari. Rekaman sidik jari sekarang mudah didapatkan karena adanya e-KTP atau data biometrik sidik jari, serta bisa juga membawa ijazah korban yang mempunyai sidik jarinya.
Ketiga, DNA. Cara ini dipilih apabila temuan jenazah hanya berupa body parts atau potongan tubuh dan dicocokkan dengan DNA keluarga dekatnya yang masih memiliki hubungan darah.
Sampel DNA ini juga bisa ditemukan dari sampel pribadi seperti sikat gigi, pisau cukur, sisir, lipstik, deodoran, gelas atau cangkir minum yang belum dicuci, pakaian dalam yang belum dicuci, perhiasan dan sebagainya.
Sementara untuk data sekunder, keluarga terdekat bisa membawa foto terduga korban, foto terakhir sebelum bencana, pakaian yang dikenakan terduga korban saat bencana terjadi, atau bukti-bukti yang menunjukkan properti yang dikenakan oleh terduga korban seperti perhiasan atau pakaian yang sering dipakai sehari-hari.
Editor: Eggi Paksha
Editor: Admin