
Menurut pedagang keunikan dodol Penglatan terletak pada pembungkusnya yang menggunakan daun jagung kering serta dodol khas Buleleng ini dapat bertahan selama sebulan.
Penulis: Aan Darmawan
TVRINews, Buleleng
Hari Suci Galungan memberikan berkah bagi pedagang dodol di Desa Penglatan Kabupaten Buleleng, Bali. Dalam sehari, pedagang mampu mendapat hingga Rp30 juta.
Menyambut Hari Suci Galungan, dodol khas Desa Penglatan, mengalami lonjakan permintaan yang datang dari seluruh Bali.
Pesanan dodol telah dimulai sejak 25 hari menjelang hari suci Galungan, tepatnya saat Tumpek Wariga dan puncaknya seminggu menjelang Galungan.
Salah seorang perajin sekaligus pedagang dodol Desa Penglatan, Erna Rianti mengatakan, dalam sehari dirinya dapat menjual dodol sebanyak 1 ton dengan harga per kilogram Rp30 ribu. Total per hari dirinya dapat menjual dodol hingga Rp30 juta.
“Pesanan datang dari seluruh Bali,seperti Kabupaten Tabanan, Klungkung, Jembrana, Kota Denpasar dan daerah Bali lainnya,” ujar Erna Rianti
Dodol dari desa Penglatan Kabupaten Buleleng, Bali memiliki sejumlah rasa mulai dari ketan hitam hingga kacang.
Menurut pedagang keunikan dodol Penglatan terletak pada pembungkusnya yang menggunakan daun jagung kering serta dodol khas Buleleng ini dapat bertahan selama sebulan.
Editor: Abdullah Fikri
Artikel Terkait
Baca Juga
Berita Utama
Terbaru
Rekomendasi

Dugaan Perambahan Hutan Produksi di Simeulue
